Suara mahasiswa suara rakyat, aspirasi
mahasiswa adalah aspirasi rakyat dan aksi mahasiswa adalah aksi untuk rakyat.
Apakah
statement itu masih berlaku untuk saat ini ?
Ketika peng-atasnamaan rakyat menjadi sebuah
cara untuk menjadi alat kepentingan.
Kita mahasiswa sudah terkontaminasi wacana
intervensi oleh senior-senior yang telah bergelut dengan kepentingan.
Kepentingan apa ?
Membuat issue untuk menguntungkan atau menghakimi
kelompok tertentu ? proyek terselubungkah ? menjadi tangan kepanjangan partai ?
Menunjukan eksistensi organisasi ?
Lantas masih bisakah kita bicara ke-Idealisan
ketika suara sudah berbalut kepentingan ?
Dan apa yang mahasiswa saat ini perjuangkan ?
Lantas untuk apa peng-Kaderan yang dilakukan,
jika kita menciptakan penerusan paradigma kemunafikan untuk junior-junior yang
akan menCap dirinya sebagai mahasiswa?
Mobilisasi massa ?
Secara mikro kita berbicara estapet
pengkaderan organisasi, namun secara makro kita berbicara mahasiswa Indonesia
kelak, mahasiswa yang akan menjadi agent
of change.
Pertanyaan yang paling mendasar adalah
bagaimana jika orang-orang yang disebut agent
of change ini menjabat ?
Korupsi ? Kolusi ? Nepotisme ? Konspirasi ?
Dan ketika mereka berada di ranah ini,
masihkah ke-Idealisasian menjadi pola pikir dasar untuk bertindak atau
kepentingan dan mempertahankan jabatankah yang mendominasi dalam pikiran.
Masih adakah suara-suara suci itu, dalam
bingkaian demokrasi yang sudah tidak perawan ini lagi…….
Ahmad
Jamaludin
20:25,
23/Agustus/2012
Mahasiswa masihkah suaramu suci ?