Kamis, 30 Agustus 2012

Mahasiswa masihkah suaramu suci ?

Suara mahasiswa suara rakyat, aspirasi mahasiswa adalah aspirasi rakyat dan aksi mahasiswa adalah aksi untuk rakyat.

Apakah statement itu masih berlaku untuk saat ini ?
Ketika peng-atasnamaan rakyat menjadi sebuah cara untuk menjadi alat kepentingan.
Kita mahasiswa sudah terkontaminasi wacana intervensi oleh senior-senior yang telah bergelut dengan kepentingan.

Kepentingan apa ? 

Membuat issue untuk menguntungkan atau menghakimi kelompok tertentu ? proyek terselubungkah ? menjadi tangan kepanjangan partai ? Menunjukan eksistensi organisasi ?

Lantas masih bisakah kita bicara ke-Idealisan ketika suara sudah berbalut kepentingan ?
Dan apa yang mahasiswa saat ini perjuangkan ?

Lantas untuk apa peng-Kaderan yang dilakukan, jika kita menciptakan penerusan paradigma kemunafikan untuk junior-junior yang akan menCap dirinya sebagai mahasiswa?

Mobilisasi massa ? 

Secara mikro kita berbicara estapet pengkaderan organisasi, namun secara makro kita berbicara mahasiswa Indonesia kelak, mahasiswa yang akan menjadi agent of change. 

Pertanyaan yang paling mendasar adalah bagaimana jika orang-orang yang disebut agent of change ini menjabat ?

Korupsi ? Kolusi  ? Nepotisme ? Konspirasi ?

Dan ketika mereka berada di ranah ini, masihkah ke-Idealisasian menjadi pola pikir dasar untuk bertindak atau kepentingan dan mempertahankan jabatankah yang mendominasi dalam pikiran.

Masih adakah suara-suara suci itu, dalam bingkaian demokrasi yang sudah tidak perawan ini lagi…….




Ahmad Jamaludin
20:25, 23/Agustus/2012