Madre (2013) |
Adalah Madre nama filmya. Wajar saja dari pilihan kata dan isi setiap kata yang menjadi kalimat, seakan film ini renyah untuk didengar dan dicerna.
Setelah nonton sampai habis, jadi penasaran siapa saja dibalik film ini. Ternyata setelah tanya ke Mang Google, Madre adalah film yang di adaptasi dari Salah satu Novel Best Sellernya Dewi Lestari atau yang lebih dikenal dengan "Dee".
Tak aneh emang karya Dewi Lestari selalu menjadi pelipur lara dan penyegar jiwa bagi saya lewat qoute juga tulisan yang ringan dan mudah dibaca.
Filosofi Kopo ; Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade |
Kembali ke judul, sosok Tan Sen yang diperankan oleh Vino dalam film seakan menggambarkan diri saya. Sosok yang ingin bebas terbang, berlayar ditengah samudera untuk mencari ombak yang diinginkan tapi terlalu nyaman dengan obsesi dan lupa dengan hal-hal yang mesti dilakukan manusia pada umumnya.
Initinya, kita harus "mencari keseimbangan" antara idealis dan realistis. Sosok Tan Sen yang mengedepankan idealisnya (bahkan terlalu depan) dan menyampingkan realitas kehidupan manusia sosial pada umumnya.
Pada akhirnya, Tan Sen atau pun saya berjalan dengan hanya satu sisi (saja).
Namun pada endingnya, sosok Tan Sen berubah dan mulai menata hidup saat ada "sesuatu" yang menariknya agar hidup seimbang dan tak berjalan disatu sisi saja.
Mungkin itu yang saya cari dan tunggu untuk membantu agar hidup bisa "seimbang".
Entahlah, yang jelas selama masih ada ruang dan waktu, saya akan terus mencari dan menunggu "sesuatu" yang bisa menarik itu untuk mencapai "titik keseimbangan".
Ahmad Jamaludin
Tergugah Oleh Film Madre