Untuk usia sampai saat
ini, mungkin inilah beban pikul hidup yang terasa berat & letih.
Melihat orang tua yang
terus bekerja membanting tulang siang dan malam hanya untuk memenuhi semua
kebutuhan anak-anaknya.
Mereka seakan tidak
mengenal kata letih, capek, lelah atau yang lainnya.
Semua ini hanya untuk
anak-anaknya……..demi cita-cita anaknya.
Melihatnya juga
mendengar desahan nafasnya pun yang terdengar letih, terasa semua lelah, capek
akan bekerjanya.
AKU mungkin atau
pastinya adalah ANAK YANG TAK TAHU TERIMA KASIH ATAS JASA, PENGORBANAN ORANG
TUA YANG SELAMA INI TELAH MEMBESARKAN DAN MERAWAT SEKETIKA KECIL SAMPAI SAAT
INI.
CURAHAN KASIH SAYANGNYA
TERBALAS AKAN KEBOHONGAN-KEBOHONGAN ATAS KEBODOHAN YANG TELAH DILAKUKAN OLEH
ANAKNYA SENDIRI.
Padahal meraka itu
cukup letih, sakit ketika kakakku yang Ke-2 menjajaki masa BADUNGnya…tak khayal
aku sering melihat orang tuaku menangis sampai pergi dari rumah untuk
menenangkan diri dari kelakuan anaknya sendiri, yaitu kakakku. Suasana rumah
yang tiap hari terasa panas akan emosi, gelap akan hati dan sepi sunyi akan
canda tawa senyum.
Waktu itu usiaku
sekitar 11-13 tahun, seorang bocah yang menyaksikan segala kelamnya kehidupan
keluarga. Aku hanya bisa diam, melihat air mata ibunda yang mengalir &
termenung akan semua itu. Aku bocah yang dibesarkan dari kekelaman itu. Bocah
yang tak tahu canda tawa keluarga, bocah yang diperdengarkan suara-suara gelas
pecah dan suara teriakan kekesalan sang ayah.
Inilah KEBODOHANKU yang
tak bisa belajar akan masa lalu.
Inilah tulisan yang aku
berani & kuatkan untuk ku utarakan tentang orang tua, sebelumnya aku tak
kuat untuk membahas atau membicarakan tentang orang tua karena sesungguhnya aku
tak mampu akan itu, tak mampu mengenang.
Ahmad Jamaludin
21:34, 4/10/2012
Me and My Parents