Keraton Kasepuhan Cirebon |
Salah satu dari beberapa tempat yang
ingin aku kunjungi di Indonesia yaitu tempat-tempat yang menampilkan kebudayaan
setempat juga masih menjunjung nilai-nilai kearifan local adalah Keraton
Kaepuhan Cirebon.
Tanggal 25 Desember 2012 bertepatan
dengan Hari Raya Natal bagi umat Nasrani. Sehabis pulang dari acara LAKMUD
(Latihan Kader Muda) IPNU yang bertepat di Majalengka, saya berantusias untuk
mampir ke Cirebon sebelum pulang ke Karawang. Lokasi acara Lakmud nya pun yaitu
di Jatiwangi Majalengka, kebetulan dekat ke Cirebon juga arah pulang saya
pulang.
Dari sana saya naik mobil Helf arah
Terminal Hajar Mukti Kota Cirebon harga ongkosnya cukup Rp 20.000 untuk 2
orang. Dari Terminal kita bisa naik Angkot untuk ke Keraton, tapi waktu itu
saya memilih naik becak. Kenapa ? karena saya ingin sekalian merasakan udara
& kesejukan Kota Cirebon yang kebetulan cuacanya sedang mendung waktu itu
juga melihat sambil mengamati apa-apa saja yang dilalui. Tarif becak dari
Terminal ke Keraton itu Rp 15.000 untuk 2 orang, tak apalah jarak dari Terminal
ke Keraton itu cukup jauh & tenaga becaknya pun memakai tenaga manusia.
Sesampainya di Keraton kita akan
disuguhi dengan model-model bangunan yang kita sering lihat di Film-film
Kolosal Indonesia, bentuk bangunan yang sangat indah menurut saya karena
teksturnya yang memegang kebudayaan juga selalu memiliki filosopi dan pesan
tersendiri dari setiap ornament yang ada.
Harga untuk masuk Keraton itu Rp
5.000/orang.
Sesampainya di dalam Keraton maka kita akan ditemani Pemandu atau Abdi Dalem Keraton untuk menjelaskan dari tiap-tiap tempat maupun situs yang ada.
Sesampainya di dalam Keraton maka kita akan ditemani Pemandu atau Abdi Dalem Keraton untuk menjelaskan dari tiap-tiap tempat maupun situs yang ada.
Banyak yang akan kita temui disini,
bagaimana kehidupan ala Keraton juga Proses Prosedural untuk bertemu dengan
Sultan. Di tempat ini juga terdapat berbagai benda-benda keramat, Kerta Kencana
Kasepuhan, peralatan yang tempo dulu digunakan yang sekarang di museumkan dan
masih banyak objek-objek yang lainnya.
Dalam Aula Kasepuhan Keraton,
terdapat lukisan Prabu Siliwangi. Ini yang membuat saya terheran, WAHHH…atau
harus bilang WOOOWWW,, ketika melihat lukisan Prabu Siliwangi.
Menurut Pemandu, bahwa lukisan Prabu Siliwangi ini adalah lukisan mistis yang di lukis oleh (maaf namanya saya lupa) dalam lukisan, ada beberapa keanehan kalau dilihat dengan seksama.
Pertama, kalau dilihat dari depan Lukisan Prabu Siliwangi ini terlihat gemuk dan pendek, namun jika dilihat di samping maka akan terlihat tinggi dan gagah.
Kedua, kemapun kita melangkah sorot matanya selalu melihat kearah kita.
Ketiga, buat anda yang punya kekuatan supranatural mungkin anda bisa berkomunikasi dengan beliau dengan melihat lukisannya.
Menurut Pemandu, bahwa lukisan Prabu Siliwangi ini adalah lukisan mistis yang di lukis oleh (maaf namanya saya lupa) dalam lukisan, ada beberapa keanehan kalau dilihat dengan seksama.
Pertama, kalau dilihat dari depan Lukisan Prabu Siliwangi ini terlihat gemuk dan pendek, namun jika dilihat di samping maka akan terlihat tinggi dan gagah.
Kedua, kemapun kita melangkah sorot matanya selalu melihat kearah kita.
Ketiga, buat anda yang punya kekuatan supranatural mungkin anda bisa berkomunikasi dengan beliau dengan melihat lukisannya.
Ohhh..iyaa…jangan lupa menyiapkan uang untuk setip tempat yang kita kunjungi untuk sumbangan perawatan dan Abdi Dalem Keraton. Karena menurut yang saya dengar, Abdi Dalem itu dapat gaji Rp 4.000/Hari. Entah benar atau salah pendapatannya segitu, yang jelas para Abdi Dalem ini bukan melihat materi untuk mengabdi di Keraton tapi ada sesuatu yang lebih dari sebuah materi melainkan rasa cinta kepada kelurga Sultan juga apapun ituh.
Jalan-jalan saya di Keraton cukup
terhenti oleh hujan yang sangat deras dan cukup menggenangi di sejumlah titik
di Keraton baik dalam maupun luar.
Kurang lebih ½ jam saya keliling
Keraton dan sangat memberi saya inspirasi, pengetahuan sejarah juga nilai-nilai
luhur yang tersimpan didalamnya.
Terhitung sore yang selalu bergerak
menjadi malam, maka saya pun lekas pulang.
Singgasana Sultan Cirebon |
Kereta Kencana Kesultanan |
Menuju Sumur Keraton |
Pohon Tua dan memiliki wangi yang khas |
Ahmad Jamaludin
21:05, 28/12/12
Keraton Kasepuhan Cirebon