Kamis, 03 Januari 2013

Keraton Kasepuhan Cirebon




Keraton Kasepuhan Cirebon

Salah satu dari beberapa tempat yang ingin aku kunjungi di Indonesia yaitu tempat-tempat yang menampilkan kebudayaan setempat juga masih menjunjung nilai-nilai kearifan local adalah Keraton Kaepuhan Cirebon.
Tanggal 25 Desember 2012 bertepatan dengan Hari Raya Natal bagi umat Nasrani. Sehabis pulang dari acara LAKMUD (Latihan Kader Muda) IPNU yang bertepat di Majalengka, saya berantusias untuk mampir ke Cirebon sebelum pulang ke Karawang. Lokasi acara Lakmud nya pun yaitu di Jatiwangi Majalengka, kebetulan dekat ke Cirebon juga arah pulang saya pulang.

Dari sana saya naik mobil Helf arah Terminal Hajar Mukti Kota Cirebon harga ongkosnya cukup Rp 20.000 untuk 2 orang. Dari Terminal kita bisa naik Angkot untuk ke Keraton, tapi waktu itu saya memilih naik becak. Kenapa ? karena saya ingin sekalian merasakan udara & kesejukan Kota Cirebon yang kebetulan cuacanya sedang mendung waktu itu juga melihat sambil mengamati apa-apa saja yang dilalui. Tarif becak dari Terminal ke Keraton itu Rp 15.000 untuk 2 orang, tak apalah jarak dari Terminal ke Keraton itu cukup jauh & tenaga becaknya pun memakai tenaga manusia.

Sesampainya di Keraton kita akan disuguhi dengan model-model bangunan yang kita sering lihat di Film-film Kolosal Indonesia, bentuk bangunan yang sangat indah menurut saya karena teksturnya yang memegang kebudayaan juga selalu memiliki filosopi dan pesan tersendiri dari setiap ornament yang ada.
Harga untuk masuk Keraton itu Rp 5.000/orang. 

Sesampainya di dalam Keraton maka kita akan ditemani Pemandu atau Abdi Dalem Keraton untuk menjelaskan dari tiap-tiap tempat maupun situs yang ada.
Banyak yang akan kita temui disini, bagaimana kehidupan ala Keraton juga Proses Prosedural untuk bertemu dengan Sultan. Di tempat ini juga terdapat berbagai benda-benda keramat, Kerta Kencana Kasepuhan, peralatan yang tempo dulu digunakan yang sekarang di museumkan dan masih banyak objek-objek yang lainnya.

Lukisan Prabu Siliwangi
Dalam Aula Kasepuhan Keraton, terdapat lukisan Prabu Siliwangi. Ini yang membuat saya terheran, WAHHH…atau harus bilang WOOOWWW,, ketika melihat lukisan Prabu Siliwangi. 
Menurut Pemandu, bahwa lukisan Prabu Siliwangi ini adalah lukisan mistis yang di lukis oleh (maaf namanya saya lupa) dalam lukisan, ada beberapa keanehan kalau dilihat dengan seksama.  
Pertama, kalau dilihat dari depan Lukisan Prabu Siliwangi ini terlihat gemuk dan pendek, namun jika dilihat di samping maka akan terlihat tinggi dan gagah.  
Kedua, kemapun kita melangkah sorot matanya selalu melihat kearah kita.  
Ketiga, buat anda yang punya kekuatan supranatural mungkin anda bisa berkomunikasi dengan beliau dengan melihat lukisannya.

Ohhh..iyaa…jangan lupa menyiapkan uang untuk setip tempat yang kita kunjungi untuk sumbangan perawatan dan Abdi Dalem Keraton. Karena menurut yang saya dengar, Abdi Dalem itu dapat gaji Rp 4.000/Hari. Entah benar atau salah pendapatannya segitu, yang jelas para Abdi Dalem ini bukan melihat materi untuk mengabdi di Keraton tapi ada sesuatu yang lebih dari sebuah materi melainkan rasa cinta kepada kelurga Sultan juga apapun  ituh.

Jalan-jalan saya di Keraton cukup terhenti oleh hujan yang sangat deras dan cukup menggenangi di sejumlah titik di Keraton baik dalam maupun luar.
Kurang lebih ½ jam saya keliling Keraton dan sangat memberi saya inspirasi, pengetahuan sejarah juga nilai-nilai luhur yang tersimpan didalamnya.
Terhitung sore yang selalu bergerak menjadi malam, maka saya pun lekas pulang.















Singgasana Sultan Cirebon



Kereta Kencana Kesultanan

Menuju Sumur Keraton



Pohon Tua dan memiliki wangi yang khas



Ahmad Jamaludin
21:05, 28/12/12 

0 komentar:

Posting Komentar